Jumat, 19 Oktober 2012

MALU SAMA CACING

Ada kisah yang yang perlu kita renungkan, yaitu kisah Nabi Musa as. Suatu ketika Nabi Musa as duduk bersandar di sebuah pohon, tiba-tiba muncul dari dalam tanah seekor cacing merah. Saat itu Nabi Musa as langsung bergumam 
sendiri: “Buat apa Allah menciptakan seekor cacing merah yang menjijikan seperti ini.” Ternyata Allah mengijinkan pada cacing itu dapat berbicara hingga Nabi Musa as dapat mendengar ucapannya. Cacing berkata: “Wahai Nabi Allah aku diciptakan Allah agar aku dapat membaca tasbih ( subhanalloh, walhamdulillah, walaa ilaa ha illalloh, walloohu akbar) di siang hari 1000 kali dan membaca sholawat ( allohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ‘aali Muhammad saw ) kepada Nabi Muhammad SAW di malam hari 1000 kali.

Mendengar jawaban itu Nabi Musa as tertunduk malu dengan cacing yang kelihatannya menjijikan. Lalu beliau bertobat kepada Allah. Bagaimana dengan kita, sudahkan kita bertasbih dan membaca sholawat 1000 kali dalam sehari? apakah kita lebih mulia dari cacing atau lebih hina?

Jika belum kita dikalahkan oleh seekor cacing merah yang menjijikkan.





CIN CIN HA PE JAM RAMBUT TASBIH
entah makna nya yang jelas itu yg Terfikir Terlihat, bagaimana menyatukan persepsi pikiran keinginan pendapat buat sekadar musyawaran dan mufakat.

bukan gak jelas jawabnya, tapi mana yg lebih dahulu dan mana yg harus didahulukan kalau semuanya pengen didahulukan sejak berdahulu dahulu, entar dulu jawabnya, emang elu elu kan itu baik bagi sanjungan. oh tidak ya?, gi
ni cara nya gunting dulu gak pake JAM pe JAM pe, cukup pake TASBIH biar HA PE ku berbunyi berde ring de ring seperi CIN CIN itu toh tetap panjang RAMBUT ku bila ku gak mau di gunting.

itu pun misal nya kalau benang kusut kusut itu jatuh di keset keset dan di injek terseret seret sampai di meja hijau berderet deret sampe kepencet kepencet ...emh enak nya?!

udah ya, jawabnya....

by
said 213

Tidak ada komentar:

Posting Komentar